Rabu, 18 April 2012

CONTOH MAKALAH KOMPRESI BIMANUAL AORTA

BAB I

PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG

Peralatan yang di perlukan untuk dapat melakukan kompresi aorta abdominalis tidak ada, kecuali sedapat mungkin teknik yang benar, sehingga aorta benar-benar tertutup untuk sementara waktu sehingga perdarahan karena otonia uteri dapat di kurangi.Tata cara komperesi aorta abdominalis ada 3 cara , Teknik penekanan aorta ada 10 teknik, Ligasi ateria uterine dan arteri uteroovarium 14 cara, histerektomi 5 cara.

    B. MASALAH
        Jelaskan tata cara melakukan kompresi aorta abdominalis!
        Jelaskan bagaimana tekhnik melakukan penekanan pada aorta!

    C. TUJUAN

Tujuan Umum

Makalah ini dibuat sebagai pedoman atau acuan kami dalam upaya mengetahui bagaimana melakukan pencegahan perdarahan dengan cara kompresi aorta serta mengembangkan sumber daya dan kemampuan khususnya bagi penulis dalam memberikan pelayanan kebidanan terhadap ibu postpartum.

Tujuan khusus

    Mengetahui tata cara melakukan kompresi aorta abdominalis.
    Mengetahui bagaimana tekhnik melakukan penekanan pada aorta.

D. MANFAAT

1. Bagi Penulis

Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai mahasiswa dapat  meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai kompresi aorta abdominalis  serta upaya penurunan kematian pada ibu.

2. Bagi Institusi/bidan

Diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan dalam peningkatan pelayanan asuhan kebidanan.

BAB II

PEMBAHASAN

    KOMPRESI BIMANUAL

Kompresi uterus secara bimanual merupakan usaha untuk menyehatkan perdarahan sementara, dengan jalan melipat uterus yang lembek antara dua tangan ( di dalam) dan tangan luar yang melipat uterus dari luar pada fundus uteri. Sementara itu pemasangan infus dan upaya tranfusi tetap di laksanakan.

    KOMPRESI BIMANUAL AORTA ABDOMINALIS

Peralatan yang di perlukan untuk dapat melakukan kompresi aorta abdominalis tidak ada, kecuali sedapat mungkin teknik yang benar, sehingga aorta benar-benar tertutup untuk sementara waktu sehingga perdarahan karena otonia uteri dapat di kurangi.

Tata cara komperesi aorta abdominalis:

1.       Tekanlah aorta abdominalis diatas uterus dengan kuat dan dapat dibantu dengan tangan kiri selama 5 s/d 7 menit.

2.       Lepaskan tekanan sekitar 30 sampai 60 detik sehingga bagian lainnya tidak terlalu banyak kekurangan darah.

3.       tekanan aorta abdominalis untuk mengurangi perdarahan bersifat sementara sehingga tersedia waktu untuk memasang infus dan memberikan uterotonika secara intravena.

    TEKHNIK PENEKANAN AORTA

    Berikan tekanan kebawah dengan tekanan tangan diletakan diatas pers abdominalis aorta melalui dinding abdomen
    Titik kompresi tepat diatas umbilikus dan agak kekiri
    Denyut aorta dapat diraba dengan mudah melalui dinding abdomen anterior segera pada periode pascapartum
    Dengan tangan yang lain palpasi denyut nadi femoral untuk memeriksa keadekuatan kompresi
    Jika denyut nadi teraba selama kompresi tekanan yang dikeluarkan kepalan tangan tidak adekuat
    Jika denyut nadi femoral tidak teraba tekanan yang dikeluarakan kepalan tangan adekuat
    Pertahanan kompresi sampai darah terkontrol
    Jika pendarahan berlanjut walaupun kompresi telah dilakukan
    Lakukan ligasi uteria dan ligasi ateri uteri
    Bila tidak berhasil, histerektomi adalah langkah terakhir

Ligasi arteria uterine dan arteri uteroovarium:

    Tinjau kembali Indikasi
    Tinjau kembali prinsip perawatan umum,prinsip perawatan operasi dan pasang infuse IV
    Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis
    Buka abdomen
    Tarik uterus untukmembuka bagian bawah ligamentum latum uteri
    Raba denyut arteria uterina di dekat persambungan uterus dan servik
    Dengan menggunakan benang catgut kromik 0 pada jarum besar,masukkan jarum kesekeliling

arteri dan melalui 2-3 cm miometrium pada tempat dibuatnya insisi melintang segmen bawah

uterus lalu ikat benang dengan kuat

    Buat jahitan sedekat mungkin dengan uterus karena biasanya ureter berada hanya 1 cm

disamping ateria uterina

    Ulangi posisi tersebut pada sisi sebelahnya
    Jika arteri robek,pasang klem dan ikat tempat perdarahan
    Ikat arteri uteroovarium tepat dibawah titik pertemuan ligamentum suspensorium ovarii dengan

uterus

    Ulangi prosedur tersebut pada sisi sebelahnya
    Pantau adanya perdarahan berkelanjutan atau pembentukan hematoma
    Tutup abdomen

Histerektomi:

    Tinjau kembali Indikasi
    Tinjau kembali prinsip perawatan umum,prinsip perawatan operasi dan pasang infus IV
    Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis
    Jika terdapat hemoragi yang tidak dapat terkontrol etelah pelahiran per vagina, pikirkan bahwa kecepatan tindakan adalah hal yang sangat penting.
    Jika pelahiran dilakukan melalui seksio sesaria, pasang klem pada area perdarahan di sepanjang insisi uterus

BAB III

PENUTUP

    A. KESIMPULAN

kompresi aorta dilakukan untuk menghentikan pendarahan dilakukan dengan beberapa     cara yaitu Tata cara komperesi aorta abdominalis:

Tekanlah aorta abdominalis diatas uterus dengan kuat dan dapat dibantu dengan tangan kiri selama 5 s/d 7 menit. Lepaskan tekanan sekitar 30 sampai 60 detik sehingga bagian lainnya tidak terlalu banyak kekurangan darah.Tekanan aorta abdominalis untuk mengurangi perdarahan bersifat sementara sehingga tersedia waktu untuk memasang infus dan memberikan uterotonika secara intravena.

    B. SARAN

Bagi petugas kesehatan hendaknya berusaha semaksimal mungkin mencegah terjadinya perdarahan post partum dan mengetahui cara-cara menghentikan perdarahan.

0 komentar:

Posting Komentar